FESTIVAL MAKAN BABI DILARANG, LEBAY AMAT! I Ft. Ade Armando

108,202
0
Publicado 2024-07-09
Kelompok intoleran di Solo ini emang lebay parah, udah dikasih tahu kalau itu parade makanan non halal, kok masih ngeyel.

Todos los comentarios (21)
  • @user-wm7fp7fo2y
    Babi jauh lebih mulia daripada manusia munafik berkedok agama Islam
  • @harrizsalim548
    Ayoooo.... dikota2 Mayoritas Kristen harus gencar mengadakan festival kuliner Non Halal , Bali , NTT , Sumut , Sulut , Papua , dll.... biar jangan ada yang ganggu... Lebih gencar lebih bagus
  • @user-up6ue8dc3e
    Makanan ada haramnya, Tapi menghamili anak orang Halal, Ajaran Gilaa ini, Bukan Pikiran orang Indonesia, Pikiran Teroris,
  • @AbdulLatip-lg8nk
    Kita tidak boleh melarang selera orang, itu hak mereka. Monggo yang suka makan daging babi, ya makan saja nikmati saja.Bagi ysng nggak suka bahkan dibilang haram, ya nggak usah beli, nggak makan daging babi. Salam damai...salam toleransi, kita jalin persaudaraan dan kasih sayang.
  • @user-od9zm9dq8u
    Kalau ini si karena dia merasa iri saja, karena dia nggak dapat membeli (disamping karena makanan ini dianggap haram), disamping itu dia juga merasa kelompok nonis bisa berpesta dalam festival kuliner tersebut, sementara dia sendiri tidak dapat ikut menikmatinya.
  • @jazzielife5227
    saya mau menambahkan. Sumber fanatisme itu berasal dari wilayah kabupaten Sukoharjo yang wilayahnya nempel dengan kota Solo. Masyarakat Solo itu pada dasarnya sangat toleran.
  • @AzharUdin-cs4vc
    Mau makan babi mau makan biawak silah2kan saja . Gada yg berhak bisa melarangnya . Lanjooottt kami muslim mendukung Festival ini . Gada masalah itu . Hanya muslim2 yg picik dan kolot kaku yg gak punya ilmu yg ga setuju . Silahkan !!!!
  • @kEss17qp
    DIMANAPUN TEMPATNYA KALAU ADA KADRUN UDAH PASTI AKAN RIBET, RUWET
  • @renbolcrb
    memakan sesuatu yg najis adalah merusak diri sendiri, tapi mengeluarkan kata2 najis, atau melakukan sesuatu yg najis, itu merugikan org lain, terlalu ego ketika menajiskan makan babi tapi tidak menajiskan korupsi
  • @rutiseiten5615
    Indonesia bukan hanya milik satu agama saja.... Jadi belajarlah untuk menerima perbedaan (agama, ras suku), karena perbedaan itu indah. Maka Indonesia akan menjadi hebat 👍💪
  • @ericlamado729
    Dalam ajaran iman kristiani...firman Tuhan katakan bahwa bukan makanan yg masuk ke mulut yg haram melainkan apa yg keluar dari mulut( caci maki,fitnah,kata kasar) itu yg haram😊
  • @backspace8340
    Kalau mau tau sifat orang Surakarta-Solo-Karanganyar, lihat Mas Gibran. Beliau sangat toleran dengan perbedaan. Kami disini juga bertetangga dengan damai dalam perbedaan. Kalau ada kelompok intoleran, mungkin mereka mayoritas bukan penduduk lokal. Justru mereka berdomisili disini karna memanfaatkan kebaikan dan keramahan masyarakat disini. Mereka tahu tdk akan ada yg mengganggu. Semoga kelompok2 intoleran disini segera dpt dikontrol oleh Pemkab-Pemkot dan APH sebelum menjadi besar dan merepotkan Salam toleransi dan kebersamaan utk NKRI
  • kok ngurusi orang lain mau makan babi ? Apa NGIRI ? Karena kalian ga boleh makaan !? Klo memang mau bela agama ..tuh banyak oknum pesantren yang hamili santriwatinya ,kok mingkem !? Padahal itu sangat mengerikan dn membusukkan Islam, sangat merusak dn permalukan citra Islam , tpi kok pada mingkem !??? Apa kalian setuju karena termasuk salah satu pelaku nyaaa !???
  • @stevcube484
    ini BUKTI ketika anda ISLAM... anda akan kembali ke jaman batu... kemunduran peradaban.. itulah islam
  • @lomogultom8799
    * Semoga Ade Armando -Ade Armando yang lainnya semakin banyak di negri ini= 1.Cerdas 2.Logika yang benar. 3.Moderat. 4.Jiwa / hati damai sesuai Firman TUHAN. A m i n .
  • @user-vr7ez6jh3y
    Mas Gibran itu orngnya sigap, cekatan, gigih,cerdas, kreatif, bijaksana, tegas, pemberani dan punya jiwa toleransi yng tinggi thd lintas agama ini memang sngt cocok untuk memimpin Indonesia bersama pak Prabowo. Mas Gibran inilah yng dimaksud Satria Piningit sesungguhnyab yng ditunggu2 untuk menyelamatkan dan mengembalikan berbagai budaya asli dan ajaran budi Jawa dan Nusantara yng sdh dihancurkan dan dirusak oleh Islam semenjak runtuhnya kerajaan Majapahit 500 th yll dng keji dan radical bnyk orng Jawa yng dibantai dan orng Jawa yng msh hdp menyelamatkan diri lari ke pulau Bali itu fakta sejarah sesungguhnya dan skrng sdh genap 500 th saatnya Sabdo Palon(tokoh spiritual dari golongan mskhkluk gaib yng tlh mendampingi semua raja2 di Majapahit) kembali untuk menagih janji dng mengembalikan ajaran budi atau kepercayaan kejawen dng filsafah2 Jawa yng luhur dan ajarannya lbh beradab dan lbh mulia menyembah kpd Tuhan Yng Esa Sang Pencipta dan pemilik alam semesta raya ini dan untuk mengembalikan berbagai budaya asli Jawa dan Nusantara yng tlah dirusak dan dihancurkan oleh Islam. Dan skrng ini sdh genap 500 th semenjak dari runtuhnya kerajaan Majapahit yng bertepatan diera masanya mas Gibran dan Pak Prabowo berkuasa sbg pemimpin negara Indonesia di tanah leluhur di Nusantara. Dan menurut ahli spiritual Sekar Ayunda dari Bali mas Gibran ini tlah dititisi patih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit semoga bisa membawa Indonesia lbh baik. bisa cek link chanel Youtbe: Tribinuka Harsa Nusantara, Abiyasa Majapahit Nusantara, Sekar Ayunda..menurut saya mas Gibran lbh tegas dan berani dan sigap untuk menghadapi pada kaum intoleran daripada Jokowi hny bicaranya saja tapi tdk ada tindakan yng nyata untuk menghadapi kaum intolerant yng sdh diluar batas thd kelompok minoritas non muslim dan smakin tambah hancur dan parah sering terjadi bnyk persekusi dan diskriminasi oleh kaum intolerant thd kelompok minoritas non muslim spt ada pembiaran dari pemerintah pak Jokowi krn semenjak pak SBY dan pak Jokowi dua periode memerintah yng mendampingi sbg wapresnya orng2 intoleran.
  • @Paijoxxxx
    Halah orang itu cuma minta dikasih "jatah preman". Nonis loh sehari 5x denger adzan gak pernah jadi tiba2 masuk Islam, mosok gara2 festival babi ada yang takut umat Islam imannya jadi goyah. Berarti kan yg nglarang2 imannya emang lemah😂
  • @breakpointtv2949
    Kalau ormas Islam kesetanan, itu sudah biasa. Dari zaman dulu